NAMA            : JIMMY HARIS SITOMPUL
PANGKAT     : SERDA
NOSIS           : 20190426-E
NO ABSEN   : 06

PERCOBAAN 18
MEMBUAT RANGKAIAN TOMBOL INPUT
MENGONTROL OUTPUT LED BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

1. TUJUAN       :     AGAR BAMASIS MEMBUAT RANGKAIAN TOMBOL INPUT     MENGONTROL OUTPUT LED BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535


2. ALAT DAN BAHAN  :

      a)    ATMEGA 8535
      b)    LED
      c)    PROTEUS

3. DASAR TEORI

a.    JELASKAN TENTANG ATMEGA 8535

Mikrokontroler (MCU) merupakan piranti elektronik yang dikemas dalma bentuk sebuah IC (Integrated Circuit) berukuran mikro didalamnya terdapat suatu system computer yan digunakan untuk mengontrol perangkat diluar MCU.
Didalam Mikrokontroler terdapat dua komponen seperti processor, memory, clock, peripheral I/O, dll.

Mikrokontroler merupakan suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer yang merupakan teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang sangat kecil, Lebih lanjut, mikrokontroler merupakan system computer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan PC (Personal Computer ) yang memiliki beragam fungsi.
Tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi, mikrokontrler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja, perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM nya besar, artinya program-program penggunba disimpan dalam ruang RAM yang relative besar, sedangkan rutin-rutin antar muka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil, Sedangkan pada mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM –nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalm ROM (bias Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara , termasuk register-register yang digunakn pada mikrokontroler yang bersangkutan.

Mikrokontroler ATMega8535
Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC, berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data (Heryanto, dkk, 2008:1).
Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya (Heryanto, dkk, 2008:1). Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Berikut ini gambar Mikrokontroler Atmega8535.



b.    JELASKAN TENTANG LED

LED adalah komponen elektronik yang dapat memancarkan cahaya ketika dilalui arus listrik pada kedua kutubnya. Arus listrik mengalir dari kutub positif (anoda) menuju kutub negatif (katoda).Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan  cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.

LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. 

Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya.  Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube.



4. LANGKAH PERCOBAAN :

BUAT RANGKAIAN SEPERTI DIBAWAH INI MENGGUNAKAN PROTEUS

a. RANGKAIAN 1


b. RANGKAIAN 2


c. RANGKAIAN 3


d. RANGKAIAIN 4


e. PEMBUATAN SCRIPT DI BASCOM AVR



5. ANALISA
   
        Dapat dilihat pada Switch pertama kita gunakan komponen Atmega 8535 sebagai Input pengontrol Output LED berbasis mikrikontroler lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 18.1 disana dapat dilihat bahwa Atmega 8535 dapat dijadikan sebagai pengontrol Output pada rangkaian Running LED disana kita masukkan script agar lampu LED berjalan dari lampu yang paling atas ke lampu paling bawab secara bergantian jika Switch 1 di buka tombol ON.
         Untuk Pada percobaan Gambar 18.2 kita tambahkan pengaplikasian Running LED dengancara menambah script oada Baskom AVR agar Switch 1 dengan Switch 2 berbeda saat tombol On dinyalakan ,dan kita  uat lampu LED pada Switch 2 ini agar nyala lampu menyala secara bergantian dengan 4 lampu secara bergantian ketika tombol ON diaktifkan.
Pada percobaan 18.3 kami coba agar Atmega 8535 saat tombol ON dinyalakan lampu LED bisa  berjalan bergantian menyala dan terbukti dengan percobaan diatas atmega 8535 dapat digunakan sebagai input pengontrol output mikrokontroler berbasis Atmega 8535.
       

6.         Kesimpulan.

           Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa suatu rangkaian Atmega 8535 dan  dapat di guakan sebagai input pengendali ouput berbasis mikrokontroler berbasis Atmega 8535 dengan sesuai dengan berbagai fungsi  atmega itu sendiri yang dapat digunakan sesuai keinginan pengguna, salah satunya berfungsi sebagai pembangkit clock aktif, dan dapat dilihat pada rangkaian diatas ATMEGA 8535 yang dapat Dikombinasikan dengan aplikasi Baskom AVR yang berbasis Microkontroler yang berfungsi sebagai komponen yang dapat memindahkan nyala lampu secara bergantian bisa dari low ke high (0 ke 9) maupun High ke Low (9 ke 0) melalui bahasa pemrograman yang di terapkan dalam Rangkaian yang telah di buat di Proteus 8.6